Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kataika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam  Garuda Pancasila   sebagai Lambang Negara Republik Indonesia. Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika  Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nomor 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958 
Pasal 36 A, yaitu Lambang Negara Ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut risalah sidang MPR tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan mengenai lambang negara dan lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang melengkapi pengaturan mengenai bendera negara dan bahasa negara yang telah ada sebelumnya merupakan ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan dan makna atribut kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus berubah.Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal tersebut tetap penting, karena menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu negara dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol pemersatu seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa tak terkecuali bangsa dan negara Indonesia.
Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit
Secara harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah Berbeda-beda tetapi Satu Itu.  Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika  adalah  meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan
Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa  meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga. Namun Kenapa harus ada pertentangan tentang Bhinneka Tunggal IKA ini kenapa bhinneka tungaal ika harus luntur semakin hari.Ini adalah sebab sebabnya
1. Karena merasa paling benarMerasa diri paling benar adalah salah satu sifat yang dapat memecah belah persatuan dan terus menerus akan menjadi pemicu lahirnya konflik baru didalam negeri, karena sifat egois tersebut cenderung memandang pendapat atau perbedaan yang ada pada orang lain tidak lebih baik darinya dan melupakan hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Padahal pada hakekatnya apapun budaya, bahasa, agama dan suku seseorang adalah baik dan benilai seni tinggi masing masing. Hanya saja cara berfikir mausianya yang masih primitif karena belum menyadari bahwa semua manusia itu  tidak ada yang sempurna.
2. Adanya budaya asing yang terselubungDatang dan masuknya budaya asing beserta macam macam ideologi ideologinya tidak disadari oleh rakyat indonesia yang awalnya rakyat indonesia begitu bangganya dengaan budaya itu lalu mereka mudah menilai budaya asing adalah buadaya modern yang sangat memukau daaripada seni yaang ada pada negar sendiri. Budaya asing yang terselubung yang bisa hadir lewat internet, acara televisi, atau seringnya mondar mandir mengunjungi negara tertentu sedikit banyak bisa mempengaruhi kecintaan kita terhadap seni budaya yang sebenarnya sangat membanggakan dinegara orang lain.
Ingaatlah, Sebenarnya bangsaa asing menyukai dan memngagumi  seni budaya indonesia hingga banyak diantara mereka menetap di Indonesia hanya karena ingin pandai menari jawa, menari tarian bali, pandai memainkan gamelan jawa, pandai memainkan alat musik angklung dan lain lain. Tetapi mengapa rakyat indonesia cenderung tidak bisa menolak kemegahan budaya asing yang jelas jelas membawa sebuah ideologi yang sangat bersebrangan dengan ideologi pancasila dan kebhinnekaan tunggal ika sehingga tidak banyak yang memiliki cara melestarikan budaya di Indonesia.
3. Karena sumber daya manusia yang tidak tepat sasaranIndonesia boleh berbangga karean memiliki sumber daya manusia yaang komplek dengan berbagai macam keterampilan dan kekreatifitasan. Tetapi sayangnya sumber daya manusia yang ada digunakan dan dikelola berdasarkan tradisi, agama, suku, bahasa atau budaya daerah mereka saja. Mereka menganggap sumber daya manusia diwilayah lain tidak lebih baik dan tidak mereka hargai, padahal jika seluruh warga negara Indonesia bersatu memanfaatkan sumber daya manusia untuk modal kemajuan negara makan perbedaan sosial, politik ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan didalam negeri akan sangat kuat. Dan makna bhinneka tunggal ika akan terasa telah kita jalani sesuai dengan falsafah Pancasila.
4. Rasa patriotisme yang menurunRasa patriotisme atau rasa kecintaan pada negara sendiri masih belum terlihat maksimal di Indonesia bahaakan napak semakin menurun. Kondisi ini bisa kita lihat dari beberapa konflik yang sebenarnya tidak perlu diperpanjang dan diperdebatkan sehingga hanya melahirkan rasa saling menyalahkan yang menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. misalnya adanya demo rakyat yang menghujat atau menyudutkan agama, suku dan perbedaan budaya orang lain atau merusak sarana masyarakat umum tanpa mereka sadari sifat tersebut adalah sifat yang tidak bermatabat dan hanya membuat malu pada bangsa lain yang telah lama  menghapus sifat sifat tersebut.
5.  Rasa kedisiplinan masyrakat yang masih minimHal yang mudah ternyata masih terasa berat bagi rakyat indonesia seperti buang sampah padaa tempatnya, tidak mencoret coret tempat umum atau membuang rokok sembarangan dan sebagainya. Tindakaan tindakan tersebut sekilas memang tak ada artinya  bagi sebagian orang tetapi jika terus menerus tidak disiplin maka sama artinya kita tidak mencintai negara sendiri dan tidak mampu menghargai orang lain. sifat  sifat inilah yang nantinya bukan  tidak mungkin sanggup melunturkan rasa kebhinnekaan tunggal ika. 

Maka ayolah teman teman kita jaga rawat dan astukan kembali rasa ke bhinnekaan kita dengan mempertahankan tujuan dibuatnya bhinneka tunggal ika dengan segala cara ayolah bangkit Indonesia menjadi lebih kompak dan bersatu supaya tidak ada konflik diantara warga negara


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hoax And Berita Palsu

Ulangan HArian 1